• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

Rusuh Di SGBT Tak Pengaruhi Persiapan Menuju Piala Dunia U-20

Donay Leandro  • 30 Oktober 2019

Rusuh Di SGBT Tak Pengaruhi Persiapan Menuju Piala Dunia U-20 Kerusuhan yang terjadi di SGBT usai Persebaya dikalahkan PSS Sleman, Selasa (29/10) (foto: istimewa)

Bolaliar.com. berita bola – Kerusakan yang timbul akibat kerusuhan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya paska kekalahan Persebaya Surabaya dari PSS Sleman, kemarin diyakini tidak berimbas ke persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

Demikian keyakinan itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, Afghani Wahardana terkait kericuhan yang disebabkan suporter Persebaya.
Afghani mengatakan buntut kerusakan di SGBT tidak mengganggu persiapan mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 tahun 2021.

"Tidak terpengaruh (persiapan Piala Dunia U20). Ini kejadian kecil saja yang dalam waktu sesingkat-singkatnya bisa diselesaikan," kata Afghani saat meninjau kerusakan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (30/10).

Lebih lanjut Afghani menegaskan, persiapan untuk menjadikan Stadion GBT sebagai salah

satu tuan rumah Piala Dunia U20 tahun 2021 akan terus dilakukan. Bahkan dia yakin, Stadion GBT akan terpilih menjadi salah satu venue pertandingan. Apalagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah menginstruksikan untuk melakukan perbaikan.

"Saya yakin (Stadion GBT terpilih). Karena kami semua, ibu Wali Kota sudah mempersiapkan, memberi arahan kepada OPD terkait di bawah koordinasi Bappeko bahwa kita menyiapkan terkaut dengan penunjukkan Indonesia untuk penyelenggaraan Piala Dunia U20 tahun 2021," ujar Afghani.

Seperti diketahui oknum Bonek Mania membuat kericuhan usai tim yang mereka dukung dikalahkan PSS Sleman dengan skor 2-3 dalam pertandingan pekan ke-25 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa (29/10). Tepat setelah wasit Thoriq Al Katiri meniup peluit akhir, beberapa suporter berlari ke tengah lapangan dan mendekati para pemain Persebaya untuk melancarkan protes.

Aksi suporter semakin menjadi-jadi di tengah lapangan, antara lain merusak papan iklan, bangku tim, jaring gawang, dan sarana serta fasilitas lainnya. Aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak dan suporter yang semakin marah membakar papan-papan iklan dan spanduk di lapangan hingga asap pekat membumbung tinggi dari dalam stadion.