• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

Jika Alami Pelecehan Rasialisme, Pemain Timnas Inggris Ancam Mogok Main

Donay Leandro  • 09 Oktober 2019

Jika Alami Pelecehan Rasialisme, Pemain Timnas Inggris Ancam Mogok Main

Bolaliar.com. berita bola –Timnas Inggris akan menantang tuan rumah Republik Ceska pada laga lanjutan Grup A Kualifikasi Euro 2020, di Sinobo Stadium, Praha, Sabtu (12/10) dinihari WIB.

Setelah menghadapi Republik Ceska, tiga hari kemudian pasukan Tiga Singa akan melawat ke markas Bulgaria. Duel di Stadion Vasil Levski, Sofia, Selasa (15/10) dini hari WIB itu, akan digelar secara tertutup.

Jelang dua laga penting ini, skuat Inggris mengancam akan mengambil tindakan luar biasa jika ada pelecehan rasialisme kepada salah satu pemainnya. Apabila ada penggawa the Theree Lions yang mengalami pelecehan tersebut, mereka sepakat semua pemain keluar lapangan.

Seperti diketahui, fans Bulgaria memiliki catatan hitam selama kualifikasi terkait rasialisme. Mereka dinyatakan bersalah atas perilaku rasialis dalam pertandingan kontra Kosovo dan Ceska pada

Juni 2019.

Tak ingin mendapat perlakuan serupa, Southgate mengadakan pertemuan dengan anak asuhnya. Mereka membahas tindakan apa yang akan diambil dalam menghadapi rasialisme pada masa mendatang.

Sang pelatih menjelaskan langkah-langkah normatif sesuai standar UEFA. Pertama pemain yang mengalami pelecehan, memberi tahu kapten, dan kemudian berbicara dengan wasit.

Pada titik ini, wasit menghentikan permainan dan memberi peringatan pada penonton. Jika ada insiden rasialis berikutnya, petugas mempersilahkan tim meninggalkan lapangan.

Peringatan lebih lanjut kepada penonton, permainan bisa dihentikan secara permananen jika pelecehan berlanjut. Selanjutnya wasit berkonsultasi dengan ofisial tim dan para pemain, apakah permainan dilanjutkan atau tidak.

Penyerang Inggris Tammy Abraham merasa aturan tersebut, terlalu bertele-tele. "Kami akan langsung memutuskan apakah tetap di lapangan atau tidak. Harry Kane bahkan mengatakan jika itu terjadi, dan menggangu kami, semua keluar lapangan secara bersama-sama," ujar penggawa Chelsea FC ini, dikutip dari Sky Sports, Rabu (9/10).

Ia menegaskan kubunya ingin menanamkan sikap solidaritas. Mereka tidak terlalu berpatokan pada sederet langkah ala UEFA di atas.

Tidak peduli berapa skornya, jika ada satu yang dilecehkan, semua berhenti bermain. Secara pribadi, ia juga kurang sepakat jika terlalu banyak peringatan tanpa ada tindakan keras.