• Subscribe
  • Email
    • Gmail
    • Yahoo
  • lorem ipsum

Dipermalukan Bhayangkara, Pelatih Persija Kesal Kepada Dua Pemain Ini

Donay Leandro  • 05 Desember 2019

Dipermalukan Bhayangkara, Pelatih Persija Kesal Kepada Dua Pemain Ini

Bolaliar.com. berita bola – Persija Jakarta menelan pil pahit saat dikalahkan Bhayangkara dengan skor telak 0-3 pada laga pekan ke-30 Liga 1 2019, di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (4/12) malam.

Pelatih Persija, Edson Tavares mengaku sangat kecewa dengan kekalahan memalukan tim asuhannya itu. Tavares menyebutkan ada dua pemain yakni Joan Tomas Campasol dan Rachmad Hidayat dinilai tidak mengikuti intruksinya membuat permainan tidak sesuai harapan.

Pada partai itu, Tomas dan Rachmad hanya bermain selama 39 dan 40 menit, dan digantiikan oleh Heri Susanto serta Ramdani Lestaluhu.

Tim Macan Kemayoran kebobolan dalam periode enam menit oleh gol Adam Alis Setyano pada menit ke-22 dan Herman Dzumafo menit ke-28.

Bhayangkara FC melengkapi pesta tiga golnya setelah tendangan jarak jauh Lee Yoo-joon pada menit ke-36

memperdaya kiper Andritany Ardhiyasa.

"Jika tidak mengganti pemain, kami bisa kalah sampai lima atau enam gol. Dalam rapat saya memberitahukan ini itu kepada pemain, tapi jika mereka tidak melakukan hal itu di lapangan, saya harus menggantikan mereka," ujar Tavaers.

"Pergantian ini untuk perubahan. Karena jika pemain tidak bisa menerapkan instruksi, maka harus dilakukan pergantian," imbuh arsitek asal Brasil tersebut.

Tavares menilai Tomas dan Rachmad tidak disiplin di lapangan. Hanya, pergantian keduanya juga tidak berpengaruh positif terhadap hasil akhir.

Bahkan, Persija Jakarta terpaksa bermain dengan 10 orang setelah Ryuji Utomo menerima kartu kuning kedua pada menit ke-57.

"Tomas adalah pemain yang saya minta untuk melakukan sesuatu dan dia tidak melakukannya. Maka, saya menggantinya. Saya pikir saya melakukan pergantian yang benar. Masalahnya di taktik. Tomas dan Rachmad melakukan kesalahan dalam taktik," imbuh Tavares.

"Bhayangkara FC tidak memainkan sepak bola. Mereka hanya memberikan bola kepada Bruno Matos dan semua pemain berlari ke depan. Ketika Tomas dan Rachmad sudah menyerang, lini tengah kami kosong dan Bhayangkara FC memaksimalkan itu untuk melakukan serangan balik," tutur pelatih berusia 63 tahun ini.

Sumber: bola.com